SURABAYA – SIKIA Universitas Airlangga kembali menggelar serangkaian kegiatan VOD (Viva Outer Division) pada Sabtu (10/9/2022) dengan tema “Patriotisme Mahasiswa”. Dalam kegiatan itu, hadir Dr Aditya Wiguna Sanjaya SH MH MHLi selaku anggota Polresta Banyuwangi sebagai pemateri. Dr Adit mengkhususkan bahasannya mengenai pencegahan bahaya radikalisme melalui institusi pendidikan.
Pencegahan radikalisme, imbuhnya, memerlukan strategi preemtive dan preventif. Terkait dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, itu mengarah pada poin pertama, yaitu pendidikan.
Dosen Universitas Gadjah Mada tersebut juga menjelaskan, melalui pendidikan, insan pendidik menyampaikan materi pengajaran yang sifatnya substansial sesuai bidang ilmu masing-masing. Selain itu, pendidik seharusnya dapat menyampaikan value tentang moral dan nasionalisme.
Ruang Kelas
Baca juga:
KPK Apresiasi Peningkatan Skor IPAK 2022
|
Dengan begitu, tambah Dr Aditya, selain transfer keilmuan, pendidik dapat membentuk karakter mahasiswa yang bermoral. Dalam hal itu, pendidik menanam dan menumbuhkembangkan nasionalisme kepada peserta didik yang kini mengalami pengaruh zaman.
“Dengan upaya tersebut tentu dapat memberikan kontribusi positif bagi pencegahan berkembangnya ideologi radikal bagi peserta didik, ” ujarnya.
Dosen Magister Universitas Palangka Raya tersebut melanjutkan, simpatisan radikal untuk mengganti dasar negara telah mengalami degradasi rasa nasionalisme dalam dirinya. Untuk menanggulangi hal tersebut, simpatisan itu perlu mendapatkan treatment secara berkesinambungan.
“Dalam hal ini, perlu tegas dan sepakat bersama bahwa Pancasila adalah ideologi final dan telah sesuai dengan kondisi sosio-kultural bangsa ini, ” imbuhnya.
Penyampaian Materi Pencegahan Radikalisme oleh Dr. Aditya Wiguna Sanjaya SH MH MHLi pada Sabtu (8/9/2022). (Foto: Viva Outer Division 2022)Pencegahan
Dr Aditya menyampaikan, nilai-nilai materi di kuliah kepada para mahasiwa dapat menjadi upaya konkret mencegah radikalisme. Karena itu, hubungan antara institusi pendidikan tinggi dan pencegahan bahaya laten ideology radikal sangat tampak dan saling terkait.
“Ruang-ruang akademik akan menjadi media yang sangat efektif untuk menangkal paham-paham tersebut (radikalisme, Red), ” ungkapnya.
Pada akhir, Dr Aditya mengungkapkan bahwa meramu ilmu pengetahuan dengan dengan nilai-nilai nasionalisme sangat penting bagi kemajuan bangsa. Sebab, itu akan mencetak generasi-generasi penerus yang berkarakter, intelektual, dan cinta pada negaranya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana VOD 2022 Amin Nur Asdiyanta menjelaskan, bahasan materi hari kedua memiliki makna sedikit berat dari hari sebelumnya. Pasalnya, seluruh materi akan mengarah pada pola berpikir kritis mahasiswa dalam menghadapi segala tantangan yang terjadi dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat.
Penulis : Azka Fauziya
Editor: Feri Fenoria